Lirik Syi'ir Tanpo Waton dan Maknanya: Jejak Kreativitas KH Mohammad Nizam As-shofa LC

Syi'ir Tanpo Waton, syair penuh makna yang sering dikaitkan dengan sosok Gus Dur, menghadirkan keajaiban di balik tirai waktu. Namun, siapa sangka bahwa keindahan syair ini sebenarnya muncul dari kreativitas seorang pemangku pondok pesantren, KH Mohammad Nizam As-shofa LC.

Suara khas mirip suara Gus Dur yang sebenarnya dilantunkan oleh pemangku Pondok Pesantren Ahlus-Shofa Wal-Wafa, Sidoarjo.

Sebuah Jejak Unik dari Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir

Kecemerlangan KH Mohammad Nizam As-shofa LC dalam menciptakan Syi'ir Tanpo Waton mengejutkan banyak kalangan. Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini membuktikan bahwa kreativitas tanpa batas dapat mengubah arah sejarah.

Tersembunyi di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu Sidoarjo, pesantren Ahlus-Shofa Wal-Wafa mencatatkan namanya sebagai tempat lahirnya keajaiban syair Tanpo Waton. Keindahan alam sekitar menjadi sumber inspirasi yang tak ternilai bagi KH Mohammad Nizam As-shofa LC.

Merangkai Makna dalam Syi'ir Tanpo Waton

Setiap bait syi'ir yang dibuat oleh KH Mohammad Nizam As-shofa LC memancarkan kearifan dan kebijaksanaan. Terselip makna mendalam dalam setiap rangkaian katanya, yang mengajarkan kita tentang arti sejati kehidupan.

Dalam keindahan syair ini, tergambar kearifan lokal dan keberagaman budaya Nusantara. Syi'ir Tanpo Waton mengajak kita untuk merenung tentang persatuan dalam perbedaan.

Lebih dari sekadar rangkaian kata, Syi'ir Tanpo Waton adalah pesan kemanusiaan yang abadi. Melalui bait-baitnya, KH Mohammad Nizam As-shofa LC mengingatkan kita akan pentingnya saling pengertian dan perdamaian.

Lirik Jawa Syiir Tanpo Waton beserta terjemahannya

Berikut ini lirik lengkap Syi'ir Tanpo Waton (bukan sembarang syair) lengkap beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia

  • Ngawiti ingsun nglaras syi’iran (aku memulai menembangkan syi’ir)
  • Kelawan muji maring Pengeran (dengan memuji kepada Tuhan)
  • Kang paring rohmat lan kenikmatan (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
  • Rino wengine tanpo pitungan 2X (siang dan malamnya tanpa terhitung)

  • Duh bolo konco priyo wanito (wahai para teman pria dan wanita)
  • Ojo mung ngaji syareat bloko (jangan hanya belajar syari’at saja)
  • Gur pinter ndongeng nulis lan moco (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
  • Tembe mburine bakal sengsoro 2X (esok hari bakal sengsara)

  • Akeh kang apal Qur’an Haditse (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
  • Seneng ngafirke marang liyane (senang mengkafirkan kepada orang lain)
  • Kafire dewe dak digatekke (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
  • Yen isih kotor ati akale 2X (jika masih kotor hati dan akalnya)

  • Gampang kabujuk nafsu angkoro (gampang terbujuk nafsu angkara)
  • Ing pepaese gebyare ndunyo (dalam hiasan gemerlapnya dunia)
  • Iri lan meri sugihe tonggo (iri dan dengki kekayaan tetangga)
  • Mulo atine peteng lan nisto 2X (maka hatinya gelap dan nista)

  • Ayo sedulur jo nglaleake (ayo saudara jangan melupakan)
  • Wajibe ngaji sak pranatane (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)
  • Nggo ngandelake iman tauhide (untuk mempertebal iman tauhidnya)
  • Baguse sangu mulyo matine 2X (bagusnya bekal mulia matinya)

  • Kang aran sholeh bagus atine (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)
  • Kerono mapan seri ngelmune (karena mapan lengkap ilmunya)
  • Laku thoriqot lan ma’rifate (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)
  • Ugo haqiqot manjing rasane 2 X (juga hakikat meresap rasanya)

  • Al Qur’an qodim wahyu minulyo (Al Qur’an qodim wahyu mulia)
  • Tanpo tinulis biso diwoco (tanpa ditulis bisa dibaca)
  • Iku wejangan guru waskito (itulah petuah guru mumpuni)
  • Den tancepake ing jero dodo 2X (ditancapkan di dalam dada)

  • Kumantil ati lan pikiran (menempel di hati dan pikiran)
  • Mrasuk ing badan kabeh jeroan (merasuk dalam badan dan seluruh hati)
  • Mu’jizat Rosul dadi pedoman (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)
  • Minongko dalan manjinge iman 2 X (sebagai sarana jalan masuknya iman)

  • Kelawan Alloh Kang Moho Suci (Kepada Alloh Yang Maha Suci)
  • Kudu rangkulan rino lan wengi (harus mendekatkan diri siang dan malam)
  • Ditirakati diriyadohi (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)
  • Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

  • Uripe ayem rumongso aman (hidupnya tentram merasa aman)
  • Dununge roso tondo yen iman (mantabnya rasa tandanya beriman)
  • Sabar narimo najan pas-pasan (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)
  • Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X (semua itu adalah takdir dari Tuhan)

  • Kelawan konco dulur lan tonggo (terhadap teman, saudara dan tetangga)
  • Kang podho rukun ojo dursilo (yang rukunlah jangan bertengkar)
  • Iku sunahe Rosul kang mulyo (itu sunnahnya Rosul yang mulia)
  • Nabi Muhammad panutan kito 2x (Nabi Muhammad tauladan kita)

  • Ayo nglakoni sakabehane (ayo jalani semuanya)
  • Alloh kang bakal ngangkat drajate (Allah yang akan mengangkat derajatnya)
  • Senajan asor toto dhohire (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)
  • Ananging mulyo maqom drajate 2X (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

  • Lamun palastro ing pungkasane (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)
  • Ora kesasar roh lan sukmane (tidak tersesat roh dan sukmanya)
  • Den gadang Alloh swargo manggone (dirindukan Allah surga tempatnya)
  • Utuh mayite ugo ulese 2X (utuh jasadnya juga kain kafannya)